- Apa itu News Value?
news value adalah ukuran nilai berita yang layak atau tidak untuk diberitakan kepada khalayak.
Menurut Didik Harianto :
Pengertian News Value
Tidak setiap berita bisa dijadikan berita jurnalistik. Ada ukuran-ukuran tertentu yang dipenuhi agar suatu kejadian atau peristiwa dapat diberitakan. Ukuran ini disebut sebagai Kriteria Layak Berita (News Value), yaitu layak tidaknya suatu peristiwa ditulis oleh suatu media.
Kriteria Layak Berita
Peristiwa yang dianggap mempunyai nilai berita atau layak berita adalah yang mengandung satu atau beberapa unsur berikut ini:
-
Actual (kekinian). Peristiwa diliput dan ditulis karena baru saja terjadi atau mengandung hal kekinian. Jika peristiwa sudah lewat, maka dianggap basi.
Contoh: Acara Dialog Interaktif “Kekerasan Seksual dalam Rumah Tangga“ yang diadakan oleh UKM Penulis UM pada tanggal 23 Nopember 2006, akan menjadi tidak actual jika beritanya dimuat seminggu kemudian
-
Signikansi (penting). Peristiwa penting yang berpeluang mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca.
Contoh: bencana alam Tsunami menjadi peristiwa sangat penting karena dampaknya sangat besar, baik korban jiwa maupun kerugian material.
-
Magnitude (besar). Peristiwa besar yang berpengaruh bagi kehidupan orang banyak, atau peristiwa yang menyangkut angka-angka yang bila dijumlahkan akan sangat menarik bagi pembaca.
Contoh: bencana alam Tsunami di Aceh menjadi besar karena dari sekian banyak daerah yang terkena Tsunami. Aceh adalah daerah yang paling terbesar dalam jumlah kerusakan dan jumlah korban. Contoh lain adalah angka drop out mahasiswa yang mencapai angka ratusan.
-
Proximity (kedekatan). Peristiwa yang terjadi dekat dengan pembaca. Biasanya, kedekatan ini bersifat geografis atau emosional.
Contoh: ledakan bom di India dan Bali yang masing-masing menewaskan 10 orang. Orang Indonesia akan memilih membaca ledakan bom di Bali terlebih dahulu daripada ledakan bom di India.
-
Prominence (tenar). Peristiwa yang menyangkut orang, benda atau tempat yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca.
Contoh: perkelahian antara Walikota dan Wakil Walikota atau pemugaran Candi Borobudur.
-
Human Interest (manusiawi). Peristiwa yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca. Biasanya, peristiwa menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar dalam situasi biasa.
Contoh: peristiwa operasi kembar siam atau Rektor UM melihat konsernya Tani Maju.
-
Konflik. Peristiwa yang menghadirkan dua pihak yang saling berlawanan kepentingan.
Contoh: peristiwa perang di Aceh, demonstrasi menentang pembangunan MATOS, pertandingan Arema melawan Persebaya, perselisihan antara Rektor dengan mahasiswa.
-
The Unsual (tidak biasa). Peristiwa yang tidak biasa terjadi.
Contoh: wanita yang memiliki tinggi 90 cm menjadi pemain basket yang sangat andal.
2. Kenapa sebuah foto berita harus pakai caption?
sebuah foto berita harus menggunakan caption untuk memberi keterangan tentang peristiwa apa yang sedang terjadi, kenapa peristiwa itu bisa terjadi, kapan peristiwa itu terjadi, bagaimana peristiwa itu sampai terjadi, dimana peristiwa itu terjadi dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, atau dengan kata lain harus ada unsur 5W+1H. apabila sebuah foto berita tidak terdapat caption maka foto itu hanyalah foto biasa yang tidak mempunyai nilai berita sedikit pun.
3. bagaimana menurut menurut anda perkembangan foto junalistik pada media on line di jaman sekarang ini?
menurut saya pribadi perkembangan fotografi jurnalistik di media on line saat ini sudah cukup baik, namun sayangnya tidak semua foto yang disajikan dalam media on line tersebut merupakan foto asli dari peristiwa yang diberitakan. jadi mungkin untuk kedepannya fotografi jurnalistik bisa lebih berkembang dari pada sekarang ditambah dengan semakin canggih teknologi yang ada sekarang dan semakin mudah untuk mengakses internet.